Senin, 11 Desember 2017

Resume Buku Struktur Fundamental Pedagogik "The World"

Dengan istilah “dunia” (the world), Freire merujuk kepada realitas budaya. Dunia bukan sebuah realitas yang sudah tersedia sebagaimana realitas alam. Dunia diciptakan manusia dalam perjalanan waktu atau sejarah (serempak pula manusia diciptakan oleh sejarah). Dunia bukanlah realitas yang independen dari manusia. Freire menolak bahwa dunia berada sebagai sebuah realitas yang terpisah dari manusia.

Kesadaran tentang dunia melalui dunia kesadaran akan mengkondisikan manusia untuk senantiasa merancang keberadaannya (bereksistensi) di dunia dengan cara yang kreatif berbeda dengan hewan, tidak memiliki dunia, kehidupannya hanya sekedar ekstensi dari life-support-nya. Menurut Freire, dunia ini hakikatnya spiritual. Kesadaran manusia yang menciptakannya. Lalu karena dunia adalah ciptaan manusia, maka dunia mengalami perkembangan.

Tidak berarti Freire menerima tesis evolusi sebagaimana yang dilakukan oleh John Dewey dalam menjelaskan perkembangan kehidupan “hukum besi”. Freire (1997 :53) menegaskan : “Dunia bersifat tidak static dan tertutup. Dunia bersifat terbuka bagi intervensi manusia. Dunia tidak memiliki “hukum besi” yang melibas manusia yang tanpa daya terseret oleh hukum besi tersebut. Juga, tidak benar adanya pernyataan bahwa sejarah sudah berakhir sebagaimana dikemukakan oleh kaum neoliberal. Sejarah berjalan terus menuju kemungkinan-kemungkinan. Juga tidak benar adanya pernyataan bahwa masa depan bersifat predetermined sebgaimana dikemukakan oleh kaum kiri.”

Di dunia manusia adalah subjek. Akhir dari sejarah adalah sebagimana yang kita alami saat ini: kapitalisme, demokrasi, globalisasi, juga penganggura, kemiskinan, penderitaan. Juga, masa depan tidak sudah pasti (predetermined future) sebagimana yang diyakini oleh kaum kiri dengan eschathology Marx. Dunia berada diluar manusia, dunia objektif manusia, terpisah dari manusia karena itu sering menciptakan “hukum” tersendiri yang dapat menenggelamkan kesadaran. Iptek dapat membuat manusia memujanya, iptek menjadi mirip dengan agama, manusia menjadi seakan tidak punya pilihan lain selain iptek. Dalam beragama tersedia pilihan berbagai agama, namun dalam iptek tidak demikian halnya. Terdapat tuntutan bahwa masalah keidupan harus diselesaikan secara ilmiah.

Freire menuntut agar manusia dapat membangun interrelasi dengan dunia dan sesama manusia. Manusia bukan hanya di dunia, tetapi bersama dunia. Dalam interrelasi ini manusia menjadi subjek, setiap manusia adalah subjek. Interrelasi ini mengalami perkembangan, karena manusia melakukan dialektika. Dialektika ini adalah kisah perjalanan subjek yang diakletis dengan dunianya. Dialektika ini terutama merupakan peranan dari kesadaran manusia. 

Resume Buku Filsafat Pengetahuan “Mediterania”


Kali ini bert berbeda degan biasanya, ia merasa bahwa dirinya Muslim, tetapi dalam banyak hal sebutannya sebagai Muslim, tak mampu ia tunaikan dengan baik. Oleh karena itu bert ingin menguak dinamika ilmu di lingkup masyarakat Muslim yang ia imani. Bert begitu gundah ingin mengetahui, mengapa seluruh dunia termasuk masyarakat dan pemerintah Indonesia begitu kuat memperhatikan dan mendinamisasi perkembangan ISIS di Iran, Irak dan Suriah, serta dampaknya tentu saja terhadap dunia islam, termasuk Indonesia.

            Bert memulai kajiannya dengan menelaah berbagai kajian tentang Mediterania. Ia membagi cerita ini dengan lawan diskusinya bernama Lana. Lana adalah salah satu figure intelektual muda yang dalam kasus tertentu khususnya kesenangannya dalam mempelajari perkembangan filsafat dan ilmu si Sumeria. Bert merasa bangga dan juga bahagia karena bisa bertemu dengan sosok yang mampu memberinya asumsi tentang dinamika masyarakat Timur Tengah dengan isu ISIS di dalamnya.

            Suatu hari bert bertanya kepada lana apa yang ia ketahui tentang mediterania, kemudian lana menjelaskan bahwa mediterania adalah suatu wilayah dikawasan Laut Tengah. Wilayah ini beriklim subtropis, posisinya berada di pegunungan Muda Sirkum Pasifik. Wilayah ini berbatasan dengan sebuah laut yang oleh para ahli diberi nama Mediterania. Mediterania berarti negeri daratan tengah yang berada di antara laut yang posisinya menghubungkan antarbenua dia dunia. Posisinya terletak di antara Eropa sebelah utara, Afrika di sebelah Selatan dan Asia di sebelah Timur. Luas wilayah dimaksud mencapai 2,5 juta kilo meter per segi. Lautan ini, dimasa lalu menjadi jalur lalu lintas tersibuk, karena semua jalur perdagangan melintasi wilayah ini. Inilah yang menyebabkan mengapa daerah ini dianggap strategis selalu menjadi tempat pertarungan berbagai ideologi, yang ujung sebenernya adalah pertarungan ekonomi.

            Mediterania sebagai wilayah yang menjadi pusaran bisnis dunia. Negeri-negeri di sini selalu memiliki sumber energy yang lebih dibandingkan dengan negeri mana pun di dunia. Oleh sebab itu terlalu banyak pihak yang ingin mencoba masuj dan menguasai wilayah ini. Inilah yang menyebabkan kenapa negara-negara di wilayah ini, dari dulu sampai sekarang tidak pernah memperoleh kedamaian. Hanya satu wujud manusia yang mampu mempertemukan berbagai kepentingan masyarakat disini. Wujud itu yaitu nabi Muhammad SAW, selain itu tidak pernah ada. Banyak kepentingan dan banyak orang terus berperang memperubatkan wilayah ini, termasuk ISIS juga yang dibuat oleh mereka yang ingin menguasai wilayah-wilayah ini.

Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Motivasi Belajar Siswa




Pengertian motivasi belajar itu sendiri terdapat beberapa pendapat ahli yang mengemukakannya. Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif”. Seorang peserta didik dapat belajar lebih baik jika adanya: hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif (Hamzah, Uno 2010: 23).

Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah orang tua, yaitu pola asuh orang tua terhadap peserta didik. Pola asuh orang tua adalah model atau cara orang tua menjaga, memelihara, dan membimbing anaknya. Sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam melakukan dasar-dasar perilaku bagi anakanaknya dan juga memberikan motivasi bagi anaknya dalam belajar.

Menurut Colbert (Sujata, 2005: 32) “Orang tua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat/sesuai dengan perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang diberikan kepadanya dengan baik sehingga dapat memotivasi belajarnya”. Artinya pola asuh orang tua terhadap peserta didik akan dapat mempengaruhi bagaimana cara pandang, penilaian peserta didik terhadap orang tua, dan dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.

Berpikir Positif untuk Menurunkan Stres Psikologis




Stres adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus. Stres yang dialami oleh mahasiswa dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab. Pengelolaan stres biasanya berhubungan dengan strategi koping. Koping membantu individu menghilangkan, mengurangi, mengatur atau mengelola stress yang dialaminya. Koping dipandang sebagai faktor penyeimbang usaha individu untuk mempertahankan penyesuaian dirinya selama menghadapi situasi yang dapat menimbulkan stres (Billing & Moos, 1984).

Pengelolaan dengan pendekatan restrukturisasi kognitif disebut terapi kognitif yang diusulkan oleh Beck, yang bertujuan untuk mengubah pola piker yang maladaptif. Pendekatan lain dikembangkan oleh Meichenbaum yang disebut stress-inoculation training. Pelatihan tersebut dirancang dengan melatih keterampilan untuk mengurangi stres dalam mencapai tujuan pribadi (Sarafino, 1998).

Berpikir positif merupakan suatu keterampilan kognitif yang dapat dipelajari melalui pelatihan. Pada prinsipnya melalui pelatihan berpikir positif ini diharapkan subjek mengalami proses pembelajaran keterampilan kognitif dalam memandang peristiwa yang dialami. Limbert (2004) dari penelitiannya menyimpulkan bahwa berpikir positif mempunyai peran dapat membuat individu menerima situasi yang tengah dihadapi secara lebih positif. 

Musik Untuk Menurunkan Stres




Stres merupakan hal yang menjadi pokok pembicaraan sejak bertahuntahun lamanya. Stres dapat dialami oleh individu manapun seperti individu yang bekerja di lingkungan pendidikan. Sarafino (1994) menjelaskan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang dihasilkan ketika transaksi antara individu dengan lingkungan yang menyebabkan individu tersebut merasakan adanya ketidaksesuaian baik nyata maupun tidak antara tuntutan situasi dan sumbersumber dari sistem biologis, psikologis dan social yang terdapat dalam dirinya.
Terapi musik berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi (Djohan, 2006). Selanjutnya Kemper dan Danhauer (2005) menjelaskan mengenai manfaat musik. Musik selain dapat meningkatkan kesehatan seseorang juga dapat meringankan dari rasa sakit, perasaanperasaan dan pikiran yang kurang menyenangkan serta membantu untuk mengurangi rasa cemas.

Terapi musik dapat digunakan dalam lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis (Wigram dalam Djohan, 2006). Campbell (2001) menjelaskan bahwa musik dapat menyeimbangkan gelombang Gelombang otak dapat dimodifikasi oleh musik ataupun suara yang ditimbulkan sendiri. Kesadaran biasa terdiri atas gelombang beta, yang bergetar dari 14 hingga 20 hertz. Gelombang beta terjadi apabila kita memusatkan perhatian pada kegiatan seharihari di dunia luar, juga ketika kita mengalami perasaan negative yang kuat. Ketenangan dan kesadaran yang meningkat dicirikan oleh gelombang alfa, yang daurnya mulai 8 hingga 13 hertz. Periodeperiode puncak kreativitas, meditasi dan tidur dicirikan oleh gelombang theta, dari 4 hingga 7 hertz, dan tidur nyenyak, meditasi yang dalam, serta keadaan tak sadar menghasilkan gelombang delta, yang berkisar dari 0,5 hingga 3 hertz. Semakin lambat gelombang otak, semakin santai, puas, dan damailah perasaan.

Campbell (2001) selanjutnya menerangkan bahwa musik memiliki beberapa manfaat, yaitu: (1) musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan; (2) musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak; (3) music mempengaruhi pernapasan; (4) music mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah; (5) musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta koordinasi tubuh; (6) music juga mempengaruhi suhu badan; (7) music dapat mengatur hormonhormon yang berkaitan dengan stres; (8) musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran; (9) musik mengubah persepsi kita tentang waktu; (10) musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran; (11) musik dapat meningkatkan produktivitas; (12) music meningkatkan asmara dan seksualitas; (13) musik merangsang pencernaan; (14) music meningkatkan daya tahan; (15) music meningkatkan penerimaan tak sadar terhadap simbolisme; dan (16) musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera.

Dampak Tayangan (Drama Korea) di Televisi dalam Perubahan Sikap dan Perilaku Remaja




Di era globalisasi saat ini, semua hal dengan mudah dapat masuk ke negara kita, Indonesia tidak hanya perdagangan bebas, namun budaya-budaya dari negara luar pun mudah ditularkan. Ditunjang dengan perkembangan teknologi informasi seperti televisi merupakan media yang dianggap dominan dibandingkan media lainnya, budaya popular dengan mudah berkembang. Salah satu budaya popular yang sedang dan masih booming di Indonesia adalah demam Korea (Korean Wave).

 Munculnya budaya popular ini membawa dampak tersendiri bagi Indonesia khususnya untuk kalangan remaja. Remaja dianggap sebagai fase dimana seorang anak masih mencari-cari jati dirinya, membuat remaja seringkali mencari panutan dari orang-orang yang dianggapnya berpengaruh dalam hidupnya. Sehingga tidak aneh, jika ada remaja menjadi fans dari seorang artis, karena mungkin sang artis membawa pengaruh dalam hidup remaja. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah pengaruh yang dibawa oleh artis tersebut baik ataukah buruk, kemudian bagaimana dampaknya pada perilaku remaja tersebut. Disadari maupun tidak artis sebagai orang yang kehidupannya selalu disorot mau tidak mau menjadi panutan (role model) bagi para fansnya.

Sebagian besar drama addict menjadi lebih sering berkhayal setelah menonton drama selain itu juga mereka menjadi lebih agresif (cepat marah) apabila hobi mereka menonton tayangan tersebut diremehkan oleh orang lain khususnya teman sebaya mereka. Menonton drama juga didasari oleh rasa takut karena tidak diperhitungkan dilingkungan pertemanan. Mereka mengaku merasa ketinggalan zaman jika tidak menonton tayangan Korea yang satu ini karena teman bergaul mereka rata-rata menonton tayangan tersebut. Mereka merasa malu dan takut akan anggapan “ketinggalan zaman” dan itu merupakan salah satu faktor yang mendorong mereka menonton drama. Rasa takut tidak diperhitungkan yang ditunjukkannya secara tidak sadar mempengaruhi sikapnya sehari-hari, dimana akhirnya ketika ada waktu senggang mereka  menghabiskan waktu untuk menonton tayangan tersebut.

Kecenderungan perilaku meniru yang dilakukan oleh drama addict dimana mereka mengadopsi bahasa dan fashion yang ditampilkan dalam tayangan drama sehingga bisa memperkaya pengetahuan informan melalui bahasa negara lain sedangkan meniru fashion dianggap masih dalam koridor yang sesuai dengan adat istiadat yang masyarakat Indonesia junjung tinggi. Namun apabila peniruan ini dilakukan dengan kondisi yang memaksakan seperti memaksa memiliki pakaian dengan brand yang sama dengan sang artis dimana pastinya dengan harga yang cukup mahal itu kan menjadi suatu yang negative untuk ditiru. 

Para drama addict memilih untuk menghabiskan waktu sehari-hari yang tanpa mereka sadari aktivitas tersebut dapat menghambat kreatifitas dan menghambat sosialisasi mereka dengan lingkungan secara nyata. Mereka cenderung lebih senang menghabiskan waktunya untuk menonton drama daripada menghabiskan waktu mereka untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.  Sebagian ada yang bersosialisasi hanya dengan sesama penggemar drama, biasanya mereka memiliki komunitas sendiri yang memiliki kegemaran yang sama seperti mereka. 

Pengaruh Humor Terhadap Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi




Skripsi merupakan gerbang terakhir yang umumnya dilalui oleh setiap mahasiswa sebelum menjadi sarjana. Saat mahasiswa telah menempuh semester akhir dan telah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya, mahasiswa diwajibkan untuk menulis skripsi. Dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa adakalanya dihadapkan oleh beberapa masalah, seperti kesulitan dalam hal mencari tema, judul, sampel, alat ukur yang digunakan, kesulitan mendapatkan referensi, keterbatasan waktu penelitian, proses revisi yang berulang-ulang, dosen pembimbing yang sibuk dan sulit ditemui, lamanya umpan balik dari dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi, dan lain-lain. 

Agar stres yang dialami mahasiswa yang mengerjakan skripsi tidak mengarah pada distres atau stres negatif maka dibutuhkan penanganan agar stres yang dialami mahasiswa skripsi berkurang atau hilang, Salah satu cara untuk menghilangkan stres adalah dengan humor. Humor digambarkan sebagai salah satu stimulus yang dapat membantu seseorang untuk tertawa dan merasa bahagia. Stimulasi humor adalah suatu bentuk perlakuan yang menimbulkan respon yang menyenangkan dan dapat menurunkan stres.

Pada umumnya untuk mengatasi stres, seseorang menggunakan selingan-selingan humor dalam perkataannya. Para penulis psikoanalisa sudah lama menekankan bahwa humor juga memudahkan penyesuaian yang sehat dengan membantu menanggulangi stres (Kris, dalam Karimah, 2011). Dananjaya (dalam Darmasyah, 2010) mengemukakan, dengan humor seseorang dapat berkomunikasi dengan rileks, santai dan tidak tegang/stres, tanpa humor memungkinkan seseorang terjebak dalam rasa frustrasi yang menyebabkan stres akibat adanya permasalahan.

Seseorang yang memiliki skor tinggi pada Coping Humor Scale menunjukkan bahwa mereka lebih dapat berhadapan dengan situasi yang penuh dengan tekanan (stressful situasion), yang mana mereka akan dapat mengartikan masalah-masalah yang ada sebagai sebuah tantangan dari pada ancaman atau hambatan yang menekan, dan dapat mengatasi secara aktif permasalahan- permasalahan yang ada. Oleh sebab itu humor sangat penting artinya ketika seseorang dalam kondisi stres. Ketika ketegangan/stres muncul pada diri seseorang, maka menggunakan humor merupakan solusi yang baik dan dapat memberi pertolongan sebagai pengurang stres tersebut. 

Resume Buku Struktur Fundamental Pedagogik "The World"

Dengan istilah “dunia” (the world), Freire merujuk kepada realitas budaya. Dunia bukan sebuah realitas yang sudah tersedia sebagaimana real...