Senin, 11 Desember 2017

Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Motivasi Belajar Siswa




Pengertian motivasi belajar itu sendiri terdapat beberapa pendapat ahli yang mengemukakannya. Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif”. Seorang peserta didik dapat belajar lebih baik jika adanya: hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif (Hamzah, Uno 2010: 23).

Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah orang tua, yaitu pola asuh orang tua terhadap peserta didik. Pola asuh orang tua adalah model atau cara orang tua menjaga, memelihara, dan membimbing anaknya. Sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam melakukan dasar-dasar perilaku bagi anakanaknya dan juga memberikan motivasi bagi anaknya dalam belajar.

Menurut Colbert (Sujata, 2005: 32) “Orang tua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat/sesuai dengan perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang diberikan kepadanya dengan baik sehingga dapat memotivasi belajarnya”. Artinya pola asuh orang tua terhadap peserta didik akan dapat mempengaruhi bagaimana cara pandang, penilaian peserta didik terhadap orang tua, dan dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume Buku Struktur Fundamental Pedagogik "The World"

Dengan istilah “dunia” (the world), Freire merujuk kepada realitas budaya. Dunia bukan sebuah realitas yang sudah tersedia sebagaimana real...