Minggu, 10 Desember 2017

Perkembangan Anak Usia 13-15 tahun


1.  Perkembangan Fisik
Dari segi fisik, remaja usia 13-15 tahun , perkembangan lebih cepat dibandingkan dengan fase pra remaja. Nafsu makan yang kuat salah satu yang menyebabkan pertumbuhan pada usia 13-15 tahun semakin cepat. Selain itu, otot-otot pada tubuh semakin berkembang sehingga menyebabkan kekakuan jika tidak dibarengi dengan latihan melenturkan otot. Jika kita lihat dari segi bentuk ukuran tubuh, tubuh remaja laki-laki lebih pendek dibandingkan dengan tubuh remaja perempuan. Sementara organ seks pada remaja 13 – 15 tahun mulai berkembang dan perkembangannya pun semakin cepat  secara biologis. Hal ini menyebabkan hormon-hormon seksual pun ikut berkembanng.

2.  Perkembangan Mental
Kelebihan yang dimiliki oleh seorang remaja pada usia 13 - 15 tahun adalah daya ingat remaja sangat bagus.Penyerapan pelajaran yang dia pelajari akan lebih mudah masuk dibandingan fase remaja yang lain. Kalau dilihat dari segi mental, seorang remaja lebih sering mengkhayalkan masa – masa indahnya. Seorang remaja laki-laki lebih suka mengkhayalkan remaja perempuan yang mulai dikenal dibandingkan dengan masa depannya. Hal ini menyebabkan daya khayalnya berkembang lebih cepat dibandingkan ketika ia masih berumur kurang 13 tahun.
  
3.  Perkembangan Kognitif
Menurut Peaget remaja itu dalam proses kognitifnya masuk ke tahapan oprasional formal.
Tahapan Oprasional Formal (12 tahun ke atas) :
1.    Mampu berfikir logis soal abstrak serta menguji hipotesis, masa depan, dan masalah ideologis.
2.    Sudah bisa mengetahui sebab dan akibat dari apa masalah yang kemungkinan terjadi.
3.    Perkembangan otak berlaku dengan pesat yaitu 30% - menuju kesempurnaan.
4.    Meningkatnya kemampuan berfikir (thinking).
5.    Sudah dapat/bisa memecahkan masalah sendiri (problem solving).
6.    Bisa mengambil keputusan (decision making).
7.    Mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya (intellegence).
8.    Mengembangkan bakat (apttitude).

4. Perkembangan Sosioemosional
Secara Sosial, seorang remaja cenderung kepada kehidupan sosial yang berkelompok.Hal ini dikerenakan mereka khawatir kalau dalam sosialnya tidak diakui dalam kelompok seumurnya. Pembentukan kelompok seumurnya seperti geng – geng motor yang tidak diakui oleh komunitas atau kelompok tertentu menyebabkan mereka berani melakukan apapun yang sifatnya perbuatan negatif mislanya balapan liar, minuman keras, sabu-sabu sampai melukai orang orang yang dianggap penghalang mereka. Namun ada pula kelompok sosial yang berminat positif misalnya bergabung dengan kelompok pecinta alam, kelompok olah raga dan lain-lain sebagainya. Seringkali kita lihat mereka tidak ingin mereka diatur dengan peraturan yang ketat karena mereka lebih sering  menuntut kebebasan individu yang mulai belajar berpikir bebas dan kritis.
Seiring dengan perkembangan tersebut , suasana hati seorang remaja seusia ini sering berubah-ubah .Tidak jarang dalam suatu waktu ia merasakan suasana yang menyenangkan , kemudian tiba-tiba sangat sedih , Kadang menjadi anak baik, kadang akan menjadi anak yang susah diatur. Pada masa ini remaja sangat rentan melakukan hal – hal negatif  terhadap seksualitas yang mulai berkembang. Pada masa ini remaja sibuk mencari jati diri . Mereka sudah mulai berpikir bagaimana kehidupan mereka kelak. Kemana mereka melanjutkan sekolahnya. Pada fase inilah mereka menemukan dengan segala macam keterbatasannya.
Perubahan pada emosi :
1.    Mudah terusik, agresif, murung, cuek, memberontak, emosional.
2.    Sangat mengambil kira tentang penampilan diri mereka, apa orang lain kata dan fikirkan.
3.    Suka menyendiri, berkurung dalam bilik, lihat cermin,
4.    Merasa malu dan keliru dengan perubahan diri
5.    Tidak suka diatur dan disuruh oleh ibu dan bapak.
6.    Sering berselisih paham dengan orang tua.

5. Perkembangan Agama
Dalam masalah agama, remaja awal umumnya sangat malas memahami agama. Walau begitu hal ini sebenarnya tergantung kepada lingkungan yang mempengaruhinya. Lingkungan tersebut yang akan membentuk karakter seorang remaja. Lingkungan pertama yang paling berpengaruh adalah lingkungan keluarga.Jika keluarga mempunyai nuansa rohani yang kental maka sedikit banyak akan mempengaruhi anak remajanya. Selain keluarga adalah lingkungan yang terdekat misalnya sekolah, teman-teman terdekat, teman sekelas, teman sepermainan dan lain-lain sebagainya.

6. Perkembangan Bahasa
Aspek bahasa berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut dengan meraban. Pada awal masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu bahasa untuk memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya atau orang dewasa. Pada akhir masa sekolah dasar berkembang bahasa pengetahuan. Perkembangan ini sangat berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan intelektualdansosial. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir merupakan suatu proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja.

7.  Perkembangan Moral
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak mememntingkan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa ingin diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). Sedangkan ciri-ciri perkembangan moral menurut Elizabeth B. Hurlock (1997: 225) adalah sebagai berikut:
a.    Pandangan moral remaja semakin lama semakin abstrak.
b.    Penilaian moral remaja semakin kognitif
c.    Penilaian moral remaja mengalami orientasi dari egosentris ke sosiosentris, kemudian ke prinsif universal.

d.    Penilaian remaja secara psikologis lebih mahal, karean seringkali mengalami ketegangan psikologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume Buku Struktur Fundamental Pedagogik "The World"

Dengan istilah “dunia” (the world), Freire merujuk kepada realitas budaya. Dunia bukan sebuah realitas yang sudah tersedia sebagaimana real...