1.
Perkembangan Fisik
Dari segi fisik, remaja usia 13-15 tahun , perkembangan
lebih cepat dibandingkan dengan fase pra remaja. Nafsu makan yang kuat salah
satu yang menyebabkan pertumbuhan pada usia 13-15 tahun semakin cepat. Selain
itu, otot-otot pada tubuh semakin berkembang sehingga menyebabkan kekakuan jika
tidak dibarengi dengan latihan melenturkan otot. Jika kita lihat dari segi
bentuk ukuran tubuh, tubuh remaja laki-laki lebih pendek dibandingkan dengan
tubuh remaja perempuan. Sementara organ seks pada remaja 13 – 15 tahun mulai
berkembang dan perkembangannya pun semakin cepat secara biologis.
Hal ini menyebabkan hormon-hormon seksual pun ikut berkembanng.
2. Perkembangan Mental
Kelebihan yang dimiliki oleh seorang
remaja pada usia 13 - 15 tahun adalah daya ingat remaja sangat bagus.Penyerapan
pelajaran yang dia pelajari akan lebih mudah masuk dibandingan fase remaja yang
lain. Kalau dilihat dari segi mental, seorang remaja lebih sering mengkhayalkan
masa – masa indahnya. Seorang remaja laki-laki lebih suka mengkhayalkan remaja
perempuan yang mulai dikenal dibandingkan dengan masa depannya. Hal ini
menyebabkan daya khayalnya berkembang lebih cepat dibandingkan ketika ia masih
berumur kurang 13 tahun.
3.
Perkembangan Kognitif
Menurut
Peaget remaja itu dalam proses kognitifnya masuk ke tahapan oprasional formal.
Tahapan
Oprasional Formal (12 tahun ke atas) :
1. Mampu
berfikir logis soal abstrak serta menguji hipotesis, masa depan, dan masalah
ideologis.
2. Sudah
bisa mengetahui sebab dan akibat dari apa masalah yang kemungkinan terjadi.
3. Perkembangan
otak berlaku dengan pesat yaitu 30% - menuju kesempurnaan.
4. Meningkatnya
kemampuan berfikir (thinking).
5. Sudah
dapat/bisa memecahkan masalah sendiri (problem solving).
6. Bisa
mengambil keputusan (decision making).
7. Mengembangkan
kecerdasan yang dimilikinya (intellegence).
8. Mengembangkan
bakat (apttitude).
4.
Perkembangan Sosioemosional
Secara Sosial, seorang remaja
cenderung kepada kehidupan sosial yang berkelompok.Hal ini dikerenakan mereka khawatir
kalau dalam sosialnya tidak diakui dalam kelompok seumurnya. Pembentukan
kelompok seumurnya seperti geng – geng motor yang tidak diakui oleh komunitas
atau kelompok tertentu menyebabkan mereka berani melakukan apapun yang sifatnya
perbuatan negatif mislanya balapan liar, minuman keras, sabu-sabu sampai
melukai orang orang yang dianggap penghalang mereka. Namun ada pula kelompok
sosial yang berminat positif misalnya bergabung dengan kelompok pecinta alam,
kelompok olah raga dan lain-lain sebagainya. Seringkali kita lihat mereka tidak
ingin mereka diatur dengan peraturan yang ketat karena mereka lebih
sering menuntut kebebasan individu yang mulai belajar berpikir bebas
dan kritis.
Seiring
dengan perkembangan tersebut , suasana hati seorang remaja seusia ini sering
berubah-ubah .Tidak jarang dalam suatu waktu ia merasakan suasana yang
menyenangkan , kemudian tiba-tiba sangat sedih , Kadang menjadi anak baik,
kadang akan menjadi anak yang susah diatur. Pada masa ini remaja sangat rentan
melakukan hal – hal negatif terhadap seksualitas yang mulai
berkembang. Pada masa ini remaja sibuk mencari jati diri . Mereka sudah mulai
berpikir bagaimana kehidupan mereka kelak. Kemana mereka melanjutkan
sekolahnya. Pada fase inilah mereka menemukan dengan segala macam
keterbatasannya.
Perubahan
pada emosi :
1. Mudah
terusik, agresif, murung, cuek, memberontak, emosional.
2. Sangat
mengambil kira tentang penampilan diri mereka, apa orang lain kata dan
fikirkan.
3. Suka
menyendiri, berkurung dalam bilik, lihat cermin,
4. Merasa
malu dan keliru dengan perubahan diri
5. Tidak
suka diatur dan disuruh oleh ibu dan bapak.
6. Sering
berselisih paham dengan orang tua.
5.
Perkembangan Agama
Dalam masalah agama, remaja awal
umumnya sangat malas memahami agama. Walau begitu hal ini sebenarnya tergantung
kepada lingkungan yang mempengaruhinya. Lingkungan tersebut yang akan membentuk
karakter seorang remaja. Lingkungan pertama yang paling berpengaruh adalah
lingkungan keluarga.Jika keluarga mempunyai nuansa rohani yang kental maka
sedikit banyak akan mempengaruhi anak remajanya. Selain keluarga adalah
lingkungan yang terdekat misalnya sekolah, teman-teman terdekat, teman sekelas,
teman sepermainan dan lain-lain sebagainya.
6.
Perkembangan Bahasa
Aspek bahasa
berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut dengan meraban.
Pada awal masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu bahasa
untuk memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya atau
orang dewasa. Pada akhir masa sekolah dasar berkembang bahasa pengetahuan.
Perkembangan ini sangat berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan
intelektualdansosial. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir
merupakan suatu proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga
merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi
berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan
kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling menunjang dengan
perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada
awal masa sekolah dasar mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja.
7.
Perkembangan Moral
Remaja sudah mampu berperilaku yang
tidak mememntingkan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa
ingin diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). Sedangkan
ciri-ciri perkembangan moral menurut Elizabeth B. Hurlock (1997: 225) adalah
sebagai berikut:
a. Pandangan moral remaja semakin lama
semakin abstrak.
b. Penilaian moral remaja semakin
kognitif
c. Penilaian moral remaja mengalami
orientasi dari egosentris ke sosiosentris, kemudian
ke prinsif universal.
d. Penilaian remaja secara psikologis
lebih mahal, karean seringkali mengalami ketegangan psikologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar