Di
era globalisasi saat ini, semua hal dengan mudah dapat masuk ke negara kita,
Indonesia tidak hanya perdagangan bebas, namun budaya-budaya dari negara luar
pun mudah ditularkan. Ditunjang dengan perkembangan teknologi informasi seperti
televisi merupakan media yang dianggap dominan dibandingkan media lainnya,
budaya popular dengan mudah berkembang. Salah satu budaya popular yang sedang
dan masih booming di Indonesia adalah demam Korea (Korean Wave).
Sebagian
besar drama addict menjadi lebih sering berkhayal setelah menonton drama selain
itu juga mereka menjadi lebih agresif (cepat marah) apabila hobi mereka
menonton tayangan tersebut diremehkan oleh orang lain khususnya teman sebaya
mereka. Menonton drama juga didasari oleh rasa takut karena tidak diperhitungkan
dilingkungan pertemanan. Mereka mengaku merasa ketinggalan zaman jika tidak
menonton tayangan Korea yang satu ini karena teman bergaul mereka rata-rata
menonton tayangan tersebut. Mereka merasa malu dan takut akan anggapan
“ketinggalan zaman” dan itu merupakan salah satu faktor yang mendorong mereka
menonton drama. Rasa
takut tidak diperhitungkan yang ditunjukkannya secara tidak sadar mempengaruhi
sikapnya sehari-hari, dimana akhirnya ketika ada waktu senggang mereka menghabiskan waktu untuk menonton tayangan
tersebut.
Kecenderungan
perilaku meniru yang dilakukan oleh drama addict dimana mereka mengadopsi
bahasa dan fashion yang ditampilkan dalam tayangan drama sehingga bisa
memperkaya pengetahuan informan melalui bahasa negara lain sedangkan meniru fashion dianggap masih dalam koridor yang sesuai dengan adat istiadat yang
masyarakat Indonesia junjung tinggi. Namun apabila peniruan ini dilakukan
dengan kondisi yang memaksakan seperti memaksa memiliki pakaian dengan brand
yang sama dengan sang artis dimana pastinya dengan harga yang cukup mahal itu
kan menjadi suatu yang negative untuk ditiru.
Para
drama addict memilih untuk menghabiskan waktu sehari-hari yang tanpa mereka
sadari aktivitas tersebut dapat menghambat kreatifitas dan menghambat
sosialisasi mereka dengan lingkungan secara nyata. Mereka cenderung lebih senang
menghabiskan waktunya untuk menonton drama daripada menghabiskan waktu mereka
untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebagian ada yang bersosialisasi hanya dengan
sesama penggemar drama, biasanya mereka memiliki komunitas sendiri yang memiliki
kegemaran yang sama seperti mereka.
seetuju dengan blog ini btw nice blog
BalasHapusfake danish butter cookies
Terbaru dan kekinian banget, gratis pula, kabar gembira sekarang ada yang lebih mudah menyaksikan film dan drama korea,tinggal Download aplikasi MYDRAKOR secara gratis nonton drama korea 24jam gratis.
BalasHapushttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main
https://www.inflixer.com/