Proses
perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya
tergantung tentang bagaimana system pendidikan formal yang dijalankan. Namun
juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berbeda diluar pendidikan
formal, seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
sekolah. Lingkungan
keluarga sebagai pusat pendidikan pertama. Keluarga mempunyai tugas fundamental
dalam mempersiapkan anak bagi peranannya di masa depan. Dasar-dasar perilaku,
sikap hidup, dan berbagi kebiasaan ditanamkan kepada anak sejak dalam
lingkungan keluarga. Semua dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan
pribadinya itu tidak mudah berubah. Oleh sebab itu, penting sekali diciptakan
lingkungan keluarga yang baik, dalam artian menguntungkan bagi kemajuan dan
perkembangan pribadi anak serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Dalam
artikel ini akan menganalisis tentang pengaruh lingkungan keluarga terhadap
proses pendidikan seseorang. Disini saya akan mengambil sampel yaitu keponakan saya yang bernama Yudhi Nur
Bayu. Dia adalah anak kedua dalam keluarganya, ayahnya berprofesi sebagai
polisi. Dia hidup dalam Kondisi keluarga
yang harmonis, kedua orang tuanya selalu memberikan suasana emosional yang baik
bagi anak-anaknya seperti perasaan senang, aman, disayangi, dan dilindungi. Kedua
orang tuanya selalu memberikan dukungan terhadap semua kegiatan anak-anaknya
yang bisa menumbuhkan kepribadian yang baik untuk mereka. Perlakuan orang
tuanya pun terhadap anak-anaknya selalu lemah-lembut namun tegas, tidak pernah
membedakan atau pilih kasih terhadap semua anak-anaknya.
Dia
selalu diajarkan kedisiplinan oleh ayahnya yang berpofesi sebagai polisi.
Didalam keluargannya diterapkan peraturan yang dapat mendisiplinkan mereka dan
siapapun yang melanggar peraturan tersebut akan diberikan sanksi atau hukuman.
Misalnya saja pulang kerumah terlambat atau terlalu malam, maka akan ada
hukuman atas pelanggaran tersebut seperti tidak dikasih uang jajan selama 3
hari. Hal
itu pun berpengaruh terhadap proses pendidikan anaknya. yudi dikenal sebagai
siswa yang rajin dan selalu disipilin diberbagai hal, tidak pernah datang
terlambat, selalu tepat waktu saat mengumpulkan tugas, dan lain sebagainya. Diapun
selalu mendapatkan peringkat didalam kelas, selalu aktif dalam semua mata
pelajaran. Memiliki kepribadian yang baik, sopan terhadap semua guru dan selalu
membantu teman-temannya.
Disini
kita dapat melihat bahwa memang pendidikan dilingkungan keluarga itu sangatlah
penting untuk menunjang proses pendidikan siswa, terutama dibidang pembentukan
karakter. Karena dalam pembentukan karakter atau kepribadian seseorang itu
tidak diajarkan dalam sekolah formal walaupun diajarkan itupun tidak mendalam
hanya dibahas dalam beberapa mata pelajaran. Peran keluargalah yang berpengaruh
besar dalam pembentukan karakter seseorang siswa. Bagaimana kedua orang tuanya
menumbuhkan kepribadian anak-anaknya untuk menjadi seseorang yang berkualitas.
Keluarga
yang sudah membiasakan hidup disiplin terhadap seluruh anggota keluarganya akan
menumbuhkan sikap rasa bertanggung jawab terhadap segala sesuatu. Rasa
bertanggung jawab sangatlah penting untuk seorang siswa, siswa yang memilki
rasa tanggung jawab akan melakukan segala sesuatu dengan bersungguh-sungguh.
Siswa akan bertanggung jawab untuk selalu menyelesaikan tugas-tugasnya tepat
waktu dan bertanggung jawab terhadap semua hal yang ia lakukan.
Dukungan
orang tua pun sangat berperan penting karena anak akan mendapatkan semangat motivasi
untuk menjadi siswa yang lebih baik lagi. Untuk memotivasi siswa sebagai orang
tua siswa dapat memberikan hadiah atau reward jika anak-anak mereka memiliki
prestasi yang baik disekolahnya. Siswa yang hidup didalam keluarga yang
harmonis biasanya memiliki pencapaian yang baik di bidang pendidikan, berbeda
dengan siswa yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis. Anak
yang hidup dalam keluarga yang broken home dan kedua orang tuanya tidak terlalu
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya biasanya memiliki emosi
yang tidak stabil, dia cenderung tidak memperdulikan lingkungan disekitarnya
begitupun masalah pendidikan. Karena dia berasumsi bahwa pendidikan tidak akan
membantu dia dalam memecahkan masalahnya, dan tidak ada yang perduli kepadanya.
Biasanya siswa-siswa yang mengalami kondisi ini cenderung selalu membuat
masalah karena mereka ingin diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya.
Banyak
contoh kekerasan pada teman sebaya yang baru-baru ini terjadi seperti anak SD
yang menganiaya temen sekelasnya sampai meninggal dunia. Ini semua mungkin
terjadi karena dilingkungan keluarganya yang tidak memberikan dampak yang bagus
untuk kepribadian anak-anaknya misalnya saja kedua orang tuanya selalu
melakukan kekerasan fisik terhadap anaknya yang membuat anaknya melakukan hal
yang sama kepada teman sebayanya. Atau kedua orang tuanya kurang memperhatikan
anak-anaknya sehingga anak-anaknya bisa berbuat seperti itu. Oleh
sebab itu peran keluarga sangatlah penting dalam proses kegiatan pendidikan
seseorang. Suasana emosional yang baik seperti perasaan senang, aman,
disayangi, dan dilindungi harus lah didiberikan dalam setiap lingkungan
keluarga. Pembiasaan yang baik juga harus dite rapkan untuk membangun
kepribadian siswa yang baik pula.
Karena
pada dasarnya keluarga menjadi tempat dasar atau awal anak-anak menerima
pendidikan. Lagipula waktu anak-anak di rumah atau didalam lingkup keluarga
lebih lama atau lebih panajng dibandingkan waktu disekolah-sekolah formal oleh
sebab itu peran keluarga sangatah penting dalam proses pendidikan seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar