Sabtu, 09 Desember 2017

Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Proses Pendidikan Seseorang


Proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana system pendidikan formal yang dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berbeda diluar pendidikan formal, seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Lingkungan keluarga sebagai pusat pendidikan pertama. Keluarga mempunyai tugas fundamental dalam mempersiapkan anak bagi peranannya di masa depan. Dasar-dasar perilaku, sikap hidup, dan berbagi kebiasaan ditanamkan kepada anak sejak dalam lingkungan keluarga. Semua dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan pribadinya itu tidak mudah berubah. Oleh sebab itu, penting sekali diciptakan lingkungan keluarga yang baik, dalam artian menguntungkan bagi kemajuan dan perkembangan pribadi anak serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan. 

Dalam artikel ini akan menganalisis tentang pengaruh lingkungan keluarga terhadap proses pendidikan seseorang. Disini saya akan mengambil sampel  yaitu keponakan saya yang bernama Yudhi Nur Bayu. Dia adalah anak kedua dalam keluarganya, ayahnya berprofesi sebagai polisi. Dia hidup dalam  Kondisi keluarga yang harmonis, kedua orang tuanya selalu memberikan suasana emosional yang baik bagi anak-anaknya seperti perasaan senang, aman, disayangi, dan dilindungi. Kedua orang tuanya selalu memberikan dukungan terhadap semua kegiatan anak-anaknya yang bisa menumbuhkan kepribadian yang baik untuk mereka. Perlakuan orang tuanya pun terhadap anak-anaknya selalu lemah-lembut namun tegas, tidak pernah membedakan atau pilih kasih terhadap semua anak-anaknya.

Dia selalu diajarkan kedisiplinan oleh ayahnya yang berpofesi sebagai polisi. Didalam keluargannya diterapkan peraturan yang dapat mendisiplinkan mereka dan siapapun yang melanggar peraturan tersebut akan diberikan sanksi atau hukuman. Misalnya saja pulang kerumah terlambat atau terlalu malam, maka akan ada hukuman atas pelanggaran tersebut seperti tidak dikasih uang jajan selama 3 hari. Hal itu pun berpengaruh terhadap proses pendidikan anaknya. yudi dikenal sebagai siswa yang rajin dan selalu disipilin diberbagai hal, tidak pernah datang terlambat, selalu tepat waktu saat mengumpulkan tugas, dan lain sebagainya. Diapun selalu mendapatkan peringkat didalam kelas, selalu aktif dalam semua mata pelajaran. Memiliki kepribadian yang baik, sopan terhadap semua guru dan selalu membantu teman-temannya.

Disini kita dapat melihat bahwa memang pendidikan dilingkungan keluarga itu sangatlah penting untuk menunjang proses pendidikan siswa, terutama dibidang pembentukan karakter. Karena dalam pembentukan karakter atau kepribadian seseorang itu tidak diajarkan dalam sekolah formal walaupun diajarkan itupun tidak mendalam hanya dibahas dalam beberapa mata pelajaran. Peran keluargalah yang berpengaruh besar dalam pembentukan karakter seseorang siswa. Bagaimana kedua orang tuanya menumbuhkan kepribadian anak-anaknya untuk menjadi seseorang yang berkualitas.

Keluarga yang sudah membiasakan hidup disiplin terhadap seluruh anggota keluarganya akan menumbuhkan sikap rasa bertanggung jawab terhadap segala sesuatu. Rasa bertanggung jawab sangatlah penting untuk seorang siswa, siswa yang memilki rasa tanggung jawab akan melakukan segala sesuatu dengan bersungguh-sungguh. Siswa akan bertanggung jawab untuk selalu menyelesaikan tugas-tugasnya tepat waktu dan bertanggung jawab terhadap semua hal yang ia lakukan.

Dukungan orang tua pun sangat berperan penting karena anak akan mendapatkan semangat motivasi untuk menjadi siswa yang lebih baik lagi. Untuk memotivasi siswa sebagai orang tua siswa dapat memberikan hadiah atau reward jika anak-anak mereka memiliki prestasi yang baik disekolahnya. Siswa yang hidup didalam keluarga yang harmonis biasanya memiliki pencapaian yang baik di bidang pendidikan, berbeda dengan siswa yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis. Anak yang hidup dalam keluarga yang broken home dan kedua orang tuanya tidak terlalu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya biasanya memiliki emosi yang tidak stabil, dia cenderung tidak memperdulikan lingkungan disekitarnya begitupun masalah pendidikan. Karena dia berasumsi bahwa pendidikan tidak akan membantu dia dalam memecahkan masalahnya, dan tidak ada yang perduli kepadanya. Biasanya siswa-siswa yang mengalami kondisi ini cenderung selalu membuat masalah karena mereka ingin diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya.

Banyak contoh kekerasan pada teman sebaya yang baru-baru ini terjadi seperti anak SD yang menganiaya temen sekelasnya sampai meninggal dunia. Ini semua mungkin terjadi karena dilingkungan keluarganya yang tidak memberikan dampak yang bagus untuk kepribadian anak-anaknya misalnya saja kedua orang tuanya selalu melakukan kekerasan fisik terhadap anaknya yang membuat anaknya melakukan hal yang sama kepada teman sebayanya. Atau kedua orang tuanya kurang memperhatikan anak-anaknya sehingga anak-anaknya bisa berbuat seperti itu. Oleh sebab itu peran keluarga sangatlah penting dalam proses kegiatan pendidikan seseorang. Suasana emosional yang baik seperti perasaan senang, aman, disayangi, dan dilindungi harus lah didiberikan dalam setiap lingkungan keluarga. Pembiasaan yang baik juga harus dite rapkan untuk membangun kepribadian siswa yang baik pula.

Karena pada dasarnya keluarga menjadi tempat dasar atau awal anak-anak menerima pendidikan. Lagipula waktu anak-anak di rumah atau didalam lingkup keluarga lebih lama atau lebih panajng dibandingkan waktu disekolah-sekolah formal oleh sebab itu peran keluarga sangatah penting dalam proses pendidikan seseorang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume Buku Struktur Fundamental Pedagogik "The World"

Dengan istilah “dunia” (the world), Freire merujuk kepada realitas budaya. Dunia bukan sebuah realitas yang sudah tersedia sebagaimana real...