Muro dan Kottman (1995) yang disadur oleh Prof. Syamsu
Yusuf dan DR. A. Juntika dalam bukunya Landasan Bimbingan dan Konseling (2008)
mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling diklasifikasikan ke
empat jenis layanan, yaitu:
1. Layanan Dasar Bimbingan.
Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi
individu yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu individu
mengembangkan potensinya secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk membantu
individu dalam memperoleh perkembangan normal, memiliki mental yang sehat dan
memperoleh keterampilan dasar hidupnya.
2. Layanan Responsif (Responsive
Services)
Layanan responsive merupakan layanan bantuan bagi
individu yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan
(pertolongan) dengan segera. Layanan ini bertujuan untuk membantu individu
memenuhi kebutuhannya yang dirasakan saat ini, atau individu yang dipandang
mengalami hambatan dalam menyelesaikan masalah-masalah perkembangannya.
Indikator kegagalan itu berupa ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri atau
perilaku bermasalah atau malasuai (maladjustment)
Layanan ini lebih bersifat kuratif. (Syamsu Yusuf dan
A. Juntika; 27) Strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling
kelompok dan konsultasi. Layanan responsif ini adalah bidang: (a) pendidikan,
(b) belajar, (c) social, (d) karier, (e) tata tertib di sekolah, (f) narkotika
dan perjudian, (g) perilaku seksual, dan kehidupan lainnya.
3. Layanan Perencanaan Individual.
Layanan perencanaan individual dapat diartikan sebagai
layanan bantuan kepada individu agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan
masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya.
Layanan ini adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu individu membuat
dan mengimplementasikan rencana-rencananya itu seperti: (a) memiliki kemampuan
untuk merumuskan tujuan, prencanaan atau pengolahan terhadap pengembangan
dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar maupun karir; (b) dapat
belajar memantau dan memahami perkembangan dirinya; dan (c) dapat melakukan
kegiatan atau tindakan berdasarkan pemahamannya atau tujuan yang telah
dirumuskan secara proaktif.
4. Dukungan Sistem.
Ketiga komponen program di atas merupakan pemberian
layanan bimbingan konseling kepada individu secara langsung. Sedangkan dukungan
system merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada individu atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan siswa.Dukungan system adalah kegatan-kegiatan manajemen yang
bertujuan memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara
menyeluruh melalui pengembangan professional. Program ini emberikan dukungan
kepada konselor dalam rangka memperlancar penyelenggaraan ketiga program
layanan di atas. Dukungan system ini meliputi dua aspek yaitu: (a) pemberian
layanan; (b) kegiatan manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar