Apa sih mengantri itu ? Antri adalah suatu kegiatan
dimana menunggu sejenak sesuai dengan susunan, hingga mendapatkan pelayanan
sesuai dengan prosuder dan aturan yang ada. Sikap untuk mengantri sendiri
memiliki arti sebagai sikap dimana setiap orang memiliki kesadaran diri untuk
saling menghargai orang lain yang telah menunggu terlebih dahulu dan mengikuti
aturan yang telah ditetapkan agar tercipta suatu keharmonisan.
Apa pentingnya mengantri ?
Kebiasaan mengantri memiliki implikasi luas dan juga
berjangka panjang. Dalam dunia pendidikan, budaya mengantri menunjukkan tingkat
kesadaran social yang tinggi pada anak-anak. Sebuah kesadaran tentang betapa
pentingnya menghargai hak orang lain dalam kehidupan social.
Seperti sebuah ungkapan yang diucapkan oleh seorang guru
di Australia yang menjadi viral beberapa waktu yang lalu, “Kami tidak terlalu
khawatir anak-anak kami tidak pandai matematika. Kami jauh lebih kawatir jika
mereka tidak punya budaya mengantri”. Betapa pentingnya budaya mengantri
sampai-sampai seorang guru menekankan muridnya untuk lebih memahami dan
melaksanakan kebiasaan mengantri dibandingkan dengan mengerti tentang
matematika.
Namun budaya antri sepertinya masih jauh dari kehidupan masyarakat
Indonesia. Saling serobot dan membuat antrian baru meskipun sudah ada jalur
antrian sehingga membuat penumpukan antrian dan terjadilah antrian yang tidak
tertib merupakan ciri khas mengantri di Indonesia. Mengantri seolah menjadi
aktivitas yang tidak menyenangkan, mengapa hal tersebut bisa demikian? apakah
karakter orang Indonesia yang memang tidak berdisiplin dan penghargaan terhadap
orang lain rendah sehingga membuat antrian sulit sekali tertib ? Itulah salah
satu penyebabnya, namun sistem atau aturan antrian juga menjadi penyebab.
Kedisiplinan masyarakat Indonesia memang rendah, dan kita
juga harus jujur mengakuinya karena sudah banyak bukti tentang hal tersebut.
Kemudian penghargaan terhadap orang lain makin kurang, tampilannya ingin
dihargai tetapi tidak bisa menghargai orang lain. Seringkali kita melihat dalam
sebuah antrian panjang, telah terdapat orang-orang yang mengantri dengan tertib
dalam waktu yang lama. Namun ketika terdapat orang-orang yang kemudian
menyerobot antrian, apakah ada konsekuensi terhadap orang tersebut?, sangat
sering orang yang menyerobot antrian mendapatkan pelayanan terlebih dahulu
dibandingkan dengan orang-orang yang mengantri. sBagaimana rasanya orang-orang
yang sudah mengantri ? pastinya jengkel, marah, dan suasana emosi negatif
lainnya, dan hal inilah yang menstimulasi orang-orang yang awalnya mengantri
dengan tertib kemudian ikut-ikutan menyerobot dan rusaklah antrian yang awalnya
tertib tadi.
Jika kita bisa bandingkan dengan budaya antri di
negara-negara lainnya seperti negara jepang yang terkenal dengan kedisiplinan
dan ketertiban yang tinggi, di sana semua orang sudah memiliki rasa
kedisiplinan dan ketertiban yang sudah melekat pada diri masing-masing
individunya, mereka akan merasa malu jika tidak mentaati peraturan yang ada.
Sistem di sana juga selalu mengutamakan orang yang mengabtri dengan tertib dan
mengikuti peraturan yang ada. Orang-orang yang menyerobot antrian mendapatkan
sindiran dari orang-orang yang telah mengantri terlebih dahulu. Bahkan
orang-orang yang mengantri diam saja ketika ada penyerobot bukan berarti tidak
peduli namun karena mereka mengetahui bahwa penyerobot antrian tidak akan
mendapatkan pelayanan. Sistemlah yang membuat tertib mengantri.
Indonesia membutuhkan sistem yang tegas bagi masyarakat
Indonesia dalam mengantri. Dengan program revolusi mental yang intinya kita
harus berubah ke arah yang lebih baik termasuk dalam hal mengantri, semoga
mengantri dengan tertib dapat menjadi budaya masyarakat kita. Mengantri lurus
ke belakang, maju secara teratur, bukan umpel-umpelan. Semuanya ingin nyaman
dalam mengantri, mari kita mengantri dengan tertib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar