Sabtu, 09 Desember 2017

Kearifan Lokal Banten "Buaya Putih"



Kesenian Tradisional Buaya Putih di Padarincang khususnya di Kampung Curugdahu Desa Kadubeureum adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa diwilayah tersebut. Berbeda dengan dibeberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Serang, Kesenian Tradisional Buaya Putih di Kampung Curugdahu sampai saat ini masih terpelihara dan terjaga malah semakin banyak perkembangan. Terbukti dengan masih dilakukannya acara pertunjukan setiap bulan sekali minggu keempat dalam acara latihan yang bertempat disanggar seni. Pertunjukan tersebut biasanya dilakukan dalam acara mapag panganten (pernikahan), khitanan, peresmian gedung, penyambutan tamu, pembukaan perlombaan, ikhtifalan (lepas kenang anak sekolah).

Buaya putih dibuat dari kerangka bambu dibentuk sedemikian rupa menyerupai buaya lengkap dengan kepala yang sedang menganga. Hiasan-hiasan dari janur kelapa dibuat menjutai mengelilingi pinggiran badan buaya. Buaya buatan ini dipanggul oleh empat orang yang mengenakan pakaian tradisional, diarak oleh pemain dan warga.

Pada perkembangannya, kesenian buaya putih juga dilangsungkan tidak hanya untuk acara pernikahan. Acara hajatan di wilayah padarincang seperti sunatan, syukuran rumah, bahkan acara kesenian pertunjukan umum. Jika Anda melancong ke Banten khususnya Serang, mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam kesenian buaya putih tentu memberikan pengalaman yang sangat berharga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume Buku Struktur Fundamental Pedagogik "The World"

Dengan istilah “dunia” (the world), Freire merujuk kepada realitas budaya. Dunia bukan sebuah realitas yang sudah tersedia sebagaimana real...