Selasa, 07 November 2017

HEDONISME


PENGERTIAN HEDONISME
Hedonisme adalah suatu paham aliran filsafat Yunani yang bertujuan untuk menghindari kesesatan atau, kesakitan atau penderitaan dan menikmati kebahagiaan sepuas mungkin selama hidupnya dalam kehidupan duniawi ini.

Beberapa pengertian hedonisme
a.       Kamus Indonesia Wikipedia
Hedonisme berasal dari dua kata yang berbeda, “hedon” (pleasure) dan “isme”. Diartikan sebagai paradigma berfikir yang menjadikan kesenangan sebagai pusat tindakan (any way of thinking that give pleasure a central role ).
b.      Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI edisi ke tiga, tahun 2001)
Diartikan sebagai pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama dalam hidup.
c.       Kamus Babylonia
 “Hedonisme adalah sebuah paham yang menganggap bahwa kesenangan adalah tujuan segala sesuatu, atau bisa diartikan dengan “Just For Fun” .
d.       Kamus Collin Gem (1993), dinyatakan bahwa hedonisme adalah doktrin yang menyatakan kesenangan adalah suatu hal yang penting dalam hidup.
Dari beberapa pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa hedonisme merupakan sebuah doktrin (filsafat etika) yang berpegangan bahwa tingkah laku itu digerakkan oleh keinginan atas hasrat terhadap kesenangan dan menghindar dari segala penderitaan.

Karakteristik Hedonisme
a.       Hedonisme Egoistis
Hedonisme Egoistis yaitu hedonisme yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan semaksimal mungkin. Kesenangan yang dimaksud ialah dapat dinikmati dengan waktu yang lama dan mendalam.
b.      Hedonisme Universal
Hedonisme Universal yaitu suatu aliran hedonisme yang mirip dengan ulitarisanisme kesenangan maksimal bagi semua, bagi banyak orang.

Hedonisme di kalangan remaja telah berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Pola pikir yang hanya mementingkan kesenangan saja membuat para remaja terbuai dalam sebuah kehidupan yang kadang tidak realistis. Bagi mereka yang penting senang, senang dan senang. Tak mau bersakit-sekit dulu, tapi yang mereka inginkan hanya senang-senang selalu, itulah motto yang banyak dipakai para remaja untuk menikmati hidup ini. Dengan terlalu mendewakan kesenangan, duniawi, akan membuat seseorang kehilangan arah hidupnya sehingga dapat menimbulkan kemiskinan karena terlalu menghamburkan materi demi kesenangan semata. Keberhasilan mencapai tujuan inilah yang kemudian membuatnya nikmat atau puas.

Remaja merupakan individu yang mudah berubah akibat adanya moderenisasi. Hal ini dikarenakan remaja berada pada masa transisi dari kehidupan anak-anak ke masa dewaa yang ditandai dengan perubahan dan perkembangan yang pesat baik dari segi fisik maupun psikis (Monks dkk, 1999). Dapat dikatakan bahwa perjalanan masa kanak-kanaknya telah mengantar ke sebuah pintu usia remaja menjadi sosok individu yang berbeda berdasarkan perasaan dan cara pandang baru terhadap lingkungannya (Fillah, 2003). Termasuk diantaranya adalah gaya hidup hedonis.

Salah satu tipe gaya hidup yang berkembang pesat terutama dalam masyarakat perkotaan adalah gaya hidup hedonis. Hirscman dan Halbroak (kasali, 1998) menyatakan bahwa hedonis merupakan kecenderungan konsumen menggunakan produk untuk berfantasi dan menerima getaran-getaran emosi, memperoleh kesenangan-kesenangan duniawi sehingga dapat diketahui dari produk-produk yang mengutamakan pada manfaat hedonis adalah gaya hidup yang merupakan ajakan banyak orang memasuki budaya konsumtif yang mengarah kepada suatu ekspresi akan situasi, pengalaman hidup, nilai-nilai sikap dan harapan, tujuannya adalah untuk mencari kesenangan dan menghindari kesengsaraan dengan cara lebih banyak mengahbiskan waktu diluar rumah. Aspek-aspek dalam penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Enggel, dalam (Eniatun, 2008) yaitu; minat, aktivitas, opini.

Gambaran individu yang memiliki gaya hedonis yang tinggi adalah individu yang aktivitas, minat dan pendapatnya selalu menekankan pada kesenangan hidup. Hal tersebut diwujudkan dengan bayak menghabiskan waktu diluar rumah banyak bermain, senang berada dipusat perbelanjaan dan hiburan, senang mengikuti ternd mode, senang membeli barang-barang yang mahal yang tidak terlalu mendesak dibutuhkan melainkan hanya guna memenuhi kesenangannya, selalu berusaha menjadi pusat perhatian, cenderung ikut-ikutan dan peka terhadap inovasi baru (Suryo dalam Eniatun, 2008).


Kecenderungan remaja terhadap budaya hedonis sangat tinggi, hal ini dikarenakan pengaruh moderenisasi yang mengarahkan kepada konsumeris dan mengakibatkan pada patologi social masyarakat. Setiap manusia pasti ingin merasakan  kenikmatan dan kesenangan, apalagi para remaja. Tapi sayangnya untuk memperoleh kenikmatan dan kesenangan tersebut banyak remaja yang menghalalkan segala cara. Jika seseorang dapat mencapai keinginannya dengan segera tanpa usaha atau kesusahan, maka dia mulai kehilangan kemampuan untuk menguasai kehidupannya sendiri. Akhirnya dia kehilangan kemampuan untuk berusaha dengan tekun dan memikul penderitaan. Namun apapun akan mereka lakukan, agar apa yang mereka inginkan dapat mereka peroleh tanpa peduli dengan resikonya. Hedonisme di kalangan remaja telah berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman pola pikir yang hanya mementingkan kesenangan saja membuat para remaja terbuai dalam sebuah kehidupan yang kadang tidak realistis..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume Buku Struktur Fundamental Pedagogik "The World"

Dengan istilah “dunia” (the world), Freire merujuk kepada realitas budaya. Dunia bukan sebuah realitas yang sudah tersedia sebagaimana real...